Definisi dan Pengertian dalam Organisasi
Wednesday, June 15, 2016
Edit
Definisi dan Pengertian dalam Organisasi
Defenisi
atau pengertian organisasi berikut menurut beberapa ahli sesuai konsep dasar
teori dan pandangan perspektif mengenai organisasi.
1.
Organisasi Menurut Stoner
Organisasi
adalah suatu pola hubungan - hubungan yang melalui mana orang - orang di bawah
pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2.
Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi
adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3.
Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi
merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
Pengertian organisasi
Organisasi
adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam
suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian Pengorganisasian
Seperti
telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan
fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses
kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan - tujuan,
sumber - sumber, dan lingkungannya.
Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah
struktur organisasi.
Pengertian Struktur Organisasi
Struktur
organisasi adalah susunan komponen - komponen (unit - unit kerja) dalam organisasi.
Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan
bagaimana fungsi - fungsi atau kegiatan - kegiatan yang berbeda - beda tersebut
di integrasikan (koordinasi). Selain dari pada itu struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi - spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.
Manajemen dan Organisasi
1.
Manajemen
Pengertian dan peranan manajemen :
Manajemen
dapat di artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua
sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Para ahli ekonomi umumnya mempunyai pengertian yang berbeda tantang manajemen.
Dengan
demikian sebenarnya manajemen itu hampir selalu ada pada setiap kegiatan
manusia sebab manusia akan selalu berusaha berkumpul dan bekerja sama.
Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses
manajemen yang akan dijadiakan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan
untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan di perusahaan manapun.
Pada fungsi manajemen tersebut terdapat beberapa pendapat mengenai fungsi
manajemen:
1.
George R. Terry
Fungsi
manajemen: planning, organizing,
actuating, dan controlling.
2.
Harold Kontz dan Cyrill O’Donnel
Fungsi
manajemen: planning, organizing, staffing,
directing, dan conrtolling.
3.
Henry Fayol
Fungsi
manajemen: planning, organizing,
commanding, coordinating dan controlling
Berikut
ini adalah garis besar dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas
kita dapoat menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang sangat umum digunakan yaitu
perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan.
2.
Perencanaan (planning)
Perencanaan
adalah kegiatan pertama seorang manajer dalam rangka melaksanakan
fungsi manajemen agar dapat membuat keputusan yang teratur dan logis sebelumnya
harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah - langkah
selanjutnya. Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:
·
Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan.
·
Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai sasaran yang
ingin dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan.
·
Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakn.
·
Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan
untukmencapai sasaran.
·
Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang
harusdilakukan.
·
Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan yang
digunakan untuk melaksanakan proyek yang direncanakan.
Planning
yang efektif harus memenuhi 5 W 1 H:
1. What : apa tujuan yang
hendak dicapai.
2. Why
: mengapa hal tersebut perlu dilakukan.
3. Where : dimana hal tersebut
akan dilakukan.
4. When : kapan hal tersebut akan
dilakukan.
5. Who : bagaimana cara
melakukannya.
Fungsi
perencanaan bermanfaat untuk hal-hal berikut:
a.
Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.
b.
Memusatkan perhatian pada sasaran.
c.
Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan efektif
d.
Memudahkan pengawasan.
e.
Mendorong orang memberikan prestasi.
3.
Pelaksanaan (Actuating)
Actuating
atau tahap pelasanaan merupakan penerapan atau implementasi dari rencana yang
telah ditetapkan dan diorganisasikan.Actuating merupakan langkah-langkah
pelaksanaan rencana didalam kondisi nyata yang mekibatkan segenap anggota
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Actuating
adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh
kesadarab secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (Leadership).
Leadership
adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan tulus
sehingga pekerjaan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai.
4.
Pengawasan (Controlling)
Pengawasan
adalah fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karna didalam pengawasan
dilakukan koreksi. Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana
dilaksanakan sesuai dengan tujuan.
Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau
untuk memperbaiki kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya
yang tidak sesuai dengan rencana. Didalam pengawasan paling tidak dilakukan
tiga proses, yaitu:
·
Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai.
·
Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan
standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
·
Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan
dan efesiensi kerja.
Proses Manajemen
Proses
manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
·
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir
tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya,
perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk
mencapai tujuan tersebut.
·
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran.
Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan
manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana
tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk
memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut
kebutuhan.
·
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternatif disebut dengan proses
pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara
perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan
dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa
rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan
fungsi pengendalian.
Ciri-Ciri
Manajer Profesioanal :
1.
Mempunyai rasa percaya diri yang besar.
2.
Berpandang jauh kedepan.
3.
Berwawasan luas.
4.
Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil
Keterampilan
manajemen yang dibutuhkan:
Menurut
Robert L.Katz :
1.
Keterampilan konseptual (conceptional
skill)
2.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( Humanity skill)
3.
Keterampilan teknis (technical
skill)
Menurut
Ricky W. Griffin:
1.
Keterampilan manajamen waktu.
2.
Keterampilan membuat keputusan.
3.
Organisasi.
Definisi organisasi
Pengorganisasian
(Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu
struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan
keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti
yakni sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan
tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu
tujuan. Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi:
1. Prof
Dr. Sondang P. Siagian
Organisasi
ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian
suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang /
beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut
dengan bawahan.
2. Drs.
Malayu S.P Hasibuan
Organisasi
ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari
sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi
hanya merupakan alat dan wadah saja.
3.
Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
Organisasi
adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
4.
James D Mooney
Organization is
the form of every human, association for the assignment of common
purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu
tujuan bersama.
5.
Chester L Bernard (1938)
Organisasi
adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define
organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama
memiliki visi dan misi yang sama.
6. Paul
Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi
adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.(Organization is
a collection people, arranged into groups, working together
to achieve some common objectives).
Fungsi
pengorganisasian:
a.
Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan.
b.
Pembagian tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok yang telah ditetapkan.
c.
Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Selain
mempunyai fungsi, pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni:
a.
Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
b.
Kemudahan pimpinan dalam melakukan pengawasan.
c.
Kemudahan dalam menentukan orang-orang yang dipercaya dalam melaksanakan tugas.
Pentingnya
mengenal Organisasi :
a.
Terciptanya hubungan yang baik antaranggota organiosasi.
b.
Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
c.
Spesialisasi dalam melaksanakan tugas
Bentuk-Bentuk Organisasi
·
Organisasi Garis : diciptakan oleh Henry Fayol.
Organisasi
ini hanya mengenal satu komando. Satu wewenang yang turun langsung dari pempin
kebawahan, mulai dari manajer puncak langsung ke mandor, bawahan bertanggung
jawab langsung pada atasan.
·
Organisasi Garis dan Staf : diciptakan oleh Harrington Emerson.
Merupakan
bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi garis
seperti adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil kelebihan-kelebihan
dari organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja.
·
Organisasi Fungsional : diciptakan oleh F.W. Taylor
Bentuk
organisasi ini merupakan gabungan dari bentuk organisasi fungsional dan
organisasi garis dan staf.
Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip
organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang
mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration”
(1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi:
·
Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi
dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak
mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi,
mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
·
Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam
suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu
pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian
wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya
organisasi secara keseluruhan.
·
Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam
hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada
seorang atasan saja.
·
Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang
pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga
perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi
wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam
pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan
keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan
tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
·
Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam
menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada
atasan.
·
Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu
organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau
kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan
pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari
masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas
dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas
jalannya organisasi.
·
Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya
bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan
perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk
dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup
banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya. Prinsip Fungsional : Bahwa
seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan
wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari
pekerjaannya.
·
Prinsip Pemisahan.
Bahwa
beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada
orang lain.
·
Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan
antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal
ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi
tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/
kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana
(tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya
akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di
Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
·
Prinsip Fleksibilitas
Organisasi
harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika
organisasi sendiri (internal
factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi
mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
·
Prinsip Kepemimpinan.
Dalam
organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain
organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan
yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
Sebab keberhasilan dan kegagalan Organisasi
Keberhasilan
atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan peran para anggotanya. Suatu
keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yg baik antar para anggotanya.
Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karna adanya faktor internal di
pengorganisasian tersebyut yang bersifat negatif.